MENUNTUT ILMU
Ilmu pengetahuan adalah segala hal yang manusia ketahui pasti dalam
akalnya masing-masing, sudah pasti semua itu berasal dari Allah SWT dan
manusia itu sendiri hanya sebagai objek atau pelaku dari itu semua.
Dalam surat At Taubah ayat 122 Allah SWT bermaksud untuk mengingatkan
manusia bahwasannya menuntut ilmu itu sangatlah penting, jika zaman
Rasulullah masih ada peperangan, maka sebagian orang diperintahkan untuk
pergi (ke medan perang) dan sebagian orang lagi diperintahkan untuk
menuntut ilmu, sedangkan zaman kita sekarang diperintahkan untuk
menuntut ilmu dengan suatu kata “ طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌعَلَي كُلِّ
مُسْلِمٍ وَالمُسْلِمَات ”.
AYAT DAN TERJEMAHAN
وَمَاكَانَ المُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوا كَآ فَةً فَلَوْلاَنَفَرَمِنْ
كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَآ ئِفَةٌ لِيَتَّفَقَّهُوفِي الدِّيْنِ
وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوآعَلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَحْذَرُوْنَ {١٢٢}
Artinya:
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak
pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memperdalam
pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya”. (At
Taubah: 122)
B. ASBABUN NUZUL (9:122)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum mu’minin, karena sesungguhnya
ingin berjihad, apabila diseru oleh Rasulullah untuk berangkat ke medan
perang, mereka serta merta berangkat meninggalkan Nabi beserta
orang-orang yang lemah. Ayat ini turun sebagai larangan kepada kaum
mu’min untuk serta merta berangkat seluruhnya, tapi harus ada yang
menetap untuk memperdalam pengetahuan agama. (buku Asbabun Nuzul, Muhyi
Supratman: 2006.)
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang
menceritakan, bahwa ketika diturunkan firman-Nya berikut ini, yaitu,
"Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa
kalian dengan siksa yang pedih." (Q.S. At-Taubah 39). Tersebutlah pada
saat itu ada orang-orang yang tidak berangkat ke medan perang, mereka
berada di daerah badui (pedalaman) karena sibuk mengajarkan agama kepada
kaumnya. Maka orang-orang munafik memberikan komentarnya, "Sungguh
masih ada orang-orang yang tertinggal di daerah-daerah pedalaman, maka
celakalah orang-orang pedalaman itu." Kemudian turunlah firman-Nya yang
menyatakan, "Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi
semuanya (ke medan perang)." (Q.S. At-Taubah 122).
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Abdullah bin
Ubaid bin Umair yang menceritakan, bahwa mengingat keinginan kaum
Mukminin yang sangat besar terhadap masalah jihad, disebutkan bahwa bila
Rasulullah saw. mengirimkan pasukan perang, maka mereka semuanya
berangkat. Dan mereka meninggalkan Nabi saw. di Madinah bersama dengan
orang-orang yang lemah. Maka turunlah firman Allah swt. yang paling atas
tadi (yaitu surat At-Taubah ayat 122).
D. PELAJARAN DARI AYAT
Allah SWT menurunkan sesuatunya pasti memiliki maksud dan tujuan
tertentu yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya, seperti ayat satu
ini merupakan ayat yang mempunyai makna yang begitu dalam dan maksud
tertentu mengenai manfaat ilmu dan bagaimana cara kita mendapatkan
pahala dengan berbagai cara, seperti menuntut, mengajarkan, dan
mengamalkan ilmu.
Segala macam bentuk ilmu pengetahuan yang kita umat muslim miliki
merupakan titipan dari Allah SWT, kita harus bias menjaga apa yang telah
Allah SWT titipkan kepada kita sebagai umat muslim. Disamping itu
setelah Allah SWT memberikan ilmu kepada kita, kita harus bisa
memanfaatkannya sebaik mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar